Pembahasan Hasil Tes STIFIn Thinking Extrovert (Te)

Halo semua! Kali ini saya, Kak Dina, kembali bersama kalian. Saya akan menjelaskan hasil sertifikat dari tes STIFIn Thinking Extrovert. Bagi yang sudah mengikuti tes dan memiliki 10 sidik jari, kalian akan mendapatkan sertifikat seperti ini. Saya akan menjelaskan keseluruhan isi sertifikat Thinking Extrovert, jadi mari dengarkan dengan seksama.

Pertama-tama, mari bahas inti dari kecerdasan Thinking yang merujuk pada logika, membuat seseorang rasional dan objektif. Thinking Extrovert memiliki dominasi belahan otak di neokortex kiri atau otak kiri atas, terutama di lobus frontal yang berfungsi untuk berpikir. Hal ini menjadikan mereka gemar berpikir secara sistematis dan mengandalkan logika dalam menganalisis sesuatu, sehingga thinking cenderung lebih rasional sesuai dengan data dan objektif dalam menghadapi persoalan.

Selanjutnya, kecerdasan Extrovert bergerak dari luar ke dalam, membuat mereka mahir menjadi komandan dalam suatu organisasi. Penting untuk dicatat bahwa pengertian introvert dan ekstrovert dalam STIFIn berbeda dengan pengertian umumnya. Ekstrovert dalam STIFIn tidak hanya berarti ceria, tetapi lebih pada dominasi lapisan otak yang terletak di sebelah luar, membuat thinking extrovert berpikir lebih meluas dengan banyak preferensi dari luar dirinya.

Dalam segmen kedua, kita akan membahas potensi dalam diri thinking extrovert, khususnya kecerdasan logika. Kecerdasan ini mendukungnya dalam menemukan kebocoran dari masalah yang dihadapi, dan semakin banyak kasus atau pertanyaan yang dijawabnya, semakin terampil ia dalam berpikir logis. Di masyarakat, ia dikenal sebagai komandan terampil yang mampu menemukan kebocoran dan memberikan solusi efektif.

Kelebihan utama thinking extrovert terletak pada kemampuannya dalam multiplying, yaitu melipatgandakan hasil dengan kekuatan komandonya. Target utamanya adalah authority atau kewenangan, dan ia akan menargetkan wefen (wewen) dalam tindakan dan sikapnya. Rentang kendali semakin luas, maka semakin besar kontribusinya.

Dalam segmen ketiga, kita akan membahas kata kunci yang menggambarkan thinking extrovert, antara lain menalar, tulang mandiri, dan meluas. Mereka memiliki kemampuan bernalar yang kuat, cenderung dapat menyelesaikan masalah sendiri, dan berpikir dengan rentang kendali yang meluas terhadap persoalan, serta lebih terbuka terhadap jawaban.

Selanjutnya, cara belajar dan meningkatkan motivasi thinking extrovert melibatkan menalar bacaan, membuat struktur dan skema, strategi belajar yang tertata dengan baik dan terukur, serta peningkatan wawasan melalui membaca.

Dalam segmen keempat, kita membahas tentang clue diri, chemistry, rekomendasi sekolah, dan karir. Clue diri thinking extrovert adalah mencari "pabrik" atau wadah yang dapat memfasilitasi pikiran dan rencananya untuk keberhasilan. Pabrik ini mencakup jabatan atau tempat yang sesuai dengan kemampuan komando thinking extrovert. Rekomendasi sekolahnya bisa pada manajemen, pemerintahan, manufaktur, atau properti peternakan.

Terakhir, kita akan membahas hal-hal positif dan hal-hal yang perlu diwaspadai dalam diri thinking extrovert. Meskipun menyukai kemenangan, stamina yang dimiliki terbatas. Mereka cenderung mendukung kebenaran empirik dari pengalaman pribadi, kurang suka dengan nasihat orang lain, dan perlu waspada terhadap siklus hidup yang dinamis namun terlalu normatif.

Semoga penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas tentang hasil tes STIFIn untuk thinking extrovert. Jangan ragu untuk mengirim pertanyaan atau komentar di kolom chat. Jangan lupa untuk menyukai dan membagikan video ini kepada teman-teman yang mungkin membutuhkan informasi ini. Jika tertarik untuk mengikuti tes STIFIn, belajar lebih banyak, atau bergabung dalam komunitas STIFIn, kunjungi STIFIn Family. Bersama Sukses Mulia!

0 Komentar