Kegenetikaan Mesin Kecerdasan (MK) dan Personaliti Genetic (PG)


Manusia terbentuk dari 20% faktor genetik dan 80% faktor lingkungan. Faktor genetik adalah sesuatu yang tetap tidak berubah, stabil, berulang ke pola yang sama, dan cenderung mengajak manusia, disadari atau tidak, untuk kembali ke pola atau karakteristik dasarnya, sepanjang hidupnya dari sejak lahir hingga meninggal kelak. Genetik tidak bisa berubah karena berasal dari DNA.

Bukti genetik MK dan PG

Hasil riset laboratorium STIFIn menunjukkan bahwa tipe Insting memiliki komposisi DNA yang seimbang antara empat basa. Tes DNA STIFIn saat ini dapat menentukan apakah seseorang adalah tipe Insting atau bukan.

Bukti lain adalah terjadinya konflik personaliti pada pasangan suami istri yang memiliki PG yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa PG adalah bawaan sejak lahir dan tidak dapat diubah oleh lingkungan.

Budaya dan Antropologi

Antropologi atau arketype suatu wilayah juga dipengaruhi oleh genetik. Misalnya, di Indonesia yang banyak gunung berapi aktif, akan lahir orang-orang dengan antropologi Feeling. Antropologi ini akan menentukan budaya yang muncul di wilayah tersebut.

Orang Indonesia yang berbudaya Feeling akan lebih senang berpolitik, berdemokrasi, dan basa-basi. Sebaliknya, orang Arab yang berbudaya Sensing akan lebih senang bekerja keras.

Unsur Bumi

Unsur bumi juga berperan dalam genetik. Orang yang tinggal di suatu wilayah akan memiliki unsur-unsur tanah tersebut dalam tubuhnya.

Misalnya, orang Afrika yang tinggal di tanah Afrika akan memiliki kulit hitam karena unsur-unsur tanah Afrika.

Begitu pula dengan MK dan PG. Setiap MK dan PG bisa jadi diciptakan dengan campuran unsur yang berbeda-beda.


Kesimpulan

MK dan PG adalah bawaan sejak lahir dan tidak dapat diubah oleh lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan hasil riset laboratorium STIFIn, terjadinya konflik personaliti pada pasangan suami istri yang memiliki PG yang sama, dan pengaruh antropologi serta unsur bumi terhadap genetik.

0 Komentar