Apa Itu Drive?


Drive atau kemudi adalah istilah yang digunakan STIFIn untuk menggambarkan proses stimuli di otak berdasarkan karakteristik dua jenis lapisan otak. Salah satu tugas utama alat tes STIFIn adalah untuk mengetahui lapisan mana yang paling aktif di antara kedua lapisan tersebut.

Lapisan pertama adalah lapisan putih, memiliki kerapatan sel yang lebih tinggi karena mengandung sel otak yang lebih banyak sehingga stimuli atau sumber bioritmik di otak terjadi lebih dinamis. Oleh karena itu orang yang lapisan putihnya lebih aktif, memiliki kemudi dari dalam ke luar, sehingga energinya berasal dari dalam. la terstimuli dari dalam otaknya ke luar, atau bisa dibilang ia menstimuli sekitarnya. Orang ini memiliki drive introvert.

Lapisan kedua adalah lapisan kelabu, memiliki kerapatan sel yang lebih renggang karena mengandung sel otak yang lebih sedikit sehingga stimuli atau sumber bioritmik di otak terjadi lebih statis. Oleh karena itu orang yang lapisan kelabunya lebih aktif, memiliki kemudi dari luar ke dalam sebab sumber bioritmiknya yang kurang dinamis cenderung menunggu atau merespon stimuli dari luar, sehingga energinya berasal dari luar dirinya. la terstimuli dari luar, atau bisa dibilang ia menerima stimuli dari sekitarnya. Orang ini memiliki drive ekstrovert.

Introvert dan ekstrovert menurut STIFIn (ditulis dengan inisial huruf "i" dan "e" kecil), berbeda dengan Introvert dan Ekstrovert yang berlaku di psikologi umum (ditulis dengan inisial huruf "I" dan "E" besar). I dan E dianggap sebagai sesuatu yang mandiri (berdiri sendiri), fenotip, dan berlaku sebagai traits/ciri/sifat. Sedangkan i dan e bersifat netral (bergantung pada Mesin Kecerdasan), genetik, dan berlaku sebagai drive/ kemudi.

Karena sumber bioritmiknya dari dalam, orang yang ber-drive lakan tergerak jika ditantang, diancam, atau ditakut-takuti. Akhirnya ia memiliki falsafah hidup untuk menjauhi sengsara atau menghindari neraka. la lebih merespon bentuk punishment dibanding reward sebagai bahan motivasi. Sedangkan orang yang ber-drive e, karena sumber stimulinya dari luar, ia akan tergerak jika difasilitasi, dipancing, atau diiming-imingi. Akhirnya ia memilki falsafah hidup untuk mencari kenikmatan atau mengejar surga. la lebih merespon bentuk reward dibanding punishment sebagai bahan motivasi.

Jika Anda punya dua anak, yang satu ber-drive I dan satunya lagi berdrive e, lalu Anda ingin keduanya termotivasi untuk giat belajar demi menjadi juara kelas semester depan, maka gaya komunikasi yang disampaikan kepada keduanya jelas akan berbeda. Si "i" akan tergerak untuk belajar jika Anda berkata, "Nak, kamu jadi juara kelas ya semester depan, kalau nggak kamu akan makin ketinggalan dari Budi." Sedangkan si "e" akan tergerak untuk belajar jika Anda berkata, Nak, kamu jadi juara kelas ya semester depan, kalau tercapai kamu akan dibelikan sepeda baru. Jika si anak "e" ini ditakut-takuti, justru motivasinya akan turun.

FP pernah "salah ucap kepada putrinya Nabila Jauda yang Se, saat final lomba dengan mengatakan bahwa FP akan mengambil gadget NJ kalau ia tidak juara. NJ yang ber-drive e malah jadi lunglai dan motivasinya untuk juara turun.

Ada seorang pasutri membeli sebuah box bayi seharga 5 juta untuk anak kesayangannya, Sang suami yang Si tak berhenti keluar masuk kamar si bayi. Sang istri berkata, "Kamu tuh ayah yang romantis, sayang banget ya sama anak kamu sampai berulang kali nengokin si kecil?" Suaminya menjawab, "Aku bukan nengokin terus si kecil, aku perhatiin terus box bayinya, kok ada ya box bayi yang harganya 5 juta?" Suami ber- drive i selalu bergerak dengan naluri. Berjerih payah untuk dapat duit. No pain no gain, sehingga box bayi lebih penting dari bayinya.

Insting tidak memiliki drive, sebab secara biologis pada otak tengah (midbrain) dan otak bawah (hindbrain) memiliki homogenitas sel antara bagian luarnya dan bagian dalamnya. Fungsi bagian dalam dan luar tidak ada perbedaan. Belahan otak bawah dan otak tengah tersebut sebagai penjaga keseimbangan tubuh. Jika ada masalah dengan bagian ini Anda akan mudah pusing dan merasa sakit. Sebenarnya salah satu sebab mengapa otak tengah dan otak bawah tersebut disebut sebagai otak reptilia karena fungsi nalurinya yang mendominasi spontanitas mereka. Orang In bereaksi spontan, tanpa membawa ke dalam atau ke luar. Justru spontanitas itulah yang berfungsi sebagai pengganti kemudi pada orang In. Oleh karena itu orang In lebih mudah terombang-ambing situasi. Misalnya saja, ada seorang In yang sudah 5 kali pindah kota dalam 5 tahun terakhir karena ia mengalami berbagai situasi namun ia tetap bisa beradaptasi.

0 Komentar